By Luthfia Syahnaz - 06.42


Baru aku tahu betapa arifnya hujan di bulan Juni.

Mengapa ia biarkan yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu.

Karena ia tahu hanya datang sebentar, meski keberadaannya bisa menyejukkan seluruh dahaga.

Karena ia tahu akan jatuh pada waktu tak terduga, meski hadirnya bisa menyesap ke relung jiwa.

Karena ia tahu dirinya tak seberapa, meski meninggalkan bekas rindu yang tak hilang di dalam kalbu.

Masih di Semarang,
Juni 2018

  • Share:

You Might Also Like

0 comments