Ngerasa nggak sih kalo kita sekarang beda?
Ada yang berubah, tapi aku masih bingung itu apa.
Kita udah nggak kayak dulu lagi.
Jujur, aku malah kangen masa-masa kita waktu masih jadi --------.
Seru banget!
Sekarang apa?
'do mretel siji-siji'
Lama-lama bubar jalan deh kita -_-
Jujur, dulu waktu aku mutusin buat ---, satu-satunya yang bikin aku bisa dan masih bertahan tu kalian.
Yups, cuma-kalian.
Kalo sekarang aja kalian bubar satu-satu, rasanya udah nggak ada lagi alasan buat aku bertahan.
Aku capek, bosen kayak gini terus.
Jengkel tauk selalu jadi bulan-bulanan untuk formalitas!
Aku juga punya urusan lain, bukan cuma buat ngurusin ini tok!
Banyak juga aspek kehidupan lain yg must aku urus,
kalo gini caranya, lama-lama aku jadi nyesel masuk -----.

Aku kangen kehidupanku 3 bulan yang lalu, aku kangen Fhiya yang dulu.
Dan aku ingin hidup normalku.

21:01, Fri 12-11-2010

Rasanya air sudah sampai dipelupuk mataku, tapi tidak.
Kubendung itu untuk esok, entah kapan.
Kuyakin ada saat yg tepat untuk air itu keluar.
Bukan sekarang yg pasti, bukan jg besok, maupun lusa.
Kuingin jika saat itu tiba, bukan masalah ini penyebab jebolnya bendungan emosiku.
Ku tak ingin peristiwa lalu terulang kembali.
Sakit...
Mungkin rasa ini yg skrg menguasaiku.
Seolah dari ujung hingga pangkal memboikot otakku.
Kutakut hanya sakit yg dapat kurasakan.
Hingga aku mati rasa untuk merasakan segalanya kecuali rasa sakit.
Ku hanya mencoba mempertahankan apa yg ingin kulakukan.
Kutahu kalian kecewa pada kekeukeuhanku.
Aku mengerti.
Mengapa kalian tak tahu impianku?
Kutelah bangun dan tersadar dari mimpi, tapi impian itu masih ada.
Aku tersesat dalam mimpi tak sempurna.
Fatamorgana dimensi khayalan.
Demi Allah, aku ingin mimpi itu menjadi impian yg terwujud.
Amin.