Assalamualaikum,
nggak terasa udah malam takbiran, bahkan sekarang udah tanggal 1 Syawal 1434 H :)
Alhamdulillah, Ramadhan tahun ini mendapat banyak berkah,
bisa semakin 'dekat' dengan keluarga (dalam arti sesungguhnya -,-), udah gitu quality time sama ibadah juga :') Hehe,
Senangnya bulan puasa full time di rumah, secara libur calon mahasiswa ;D
Tapi nggak ada buber SD Merbau, buber dusa (kelupita, duef.com, 9D)
Terus gabisa ikut buber GAPAPA sama Blackjack (gegara latihan upacara PMB <- -.-="" p="" sok-sokan="">Sedihnya cuma itu sih, yang lainnya seneng :)
Buber sama kakak-kakak Menwa dan temen-temen maba PMB, terus sama Kichan, Enggar, Retma ikut buber JatengYouth sama Bapak Walikota :))
Kalo sempet kapan-kapan aku share deh acaranya, seru kok, pencerahan banget buat pemuda-pemudi Jateng khususnya Kota Semarang yang pengen kotanya 'setara' :))
Yaah, senggaknya di bulan Ramadhan ini melakukan sesuatu yang berguna...
Alhamdulillah yaa :)

Semoga bisa bertemu Ramadhan berikutnya, Aamiin :)
See you my beloved month's ever :")

Oiya, mumpung momentnya pas:
Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1434 H
Minal aidin wal faidzin,
maaf lahir batin yaa...
:')

Its hard to wait around for something that might never happen, but its harder to give up when you know its everything you want.

Yaah, itu Quotes yang kukutip dari Tumblr, sekitar berminggu-minggu yang lalu, tapi masih terasa nusuknya.
Haha, yaudahlah..
Well, sekarang aku (hampir) resmi jadi Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro 2013 :)
Kenapa hampir? Soalnya belum pelantikkan, wkwk
Yaah, setelah perjalanan (hati) yang cukup panjang dan melelahkan.
Kenapa aku sebut perjalanan hati? Soalnya emang hatiku yang jalan-jalan, yang belum mantep-mantep :'D
Masih nggak nyangka aku jadi 'anak teknik', haha..
Tadinya aku malah ngira fightingku buat MIPA terakhir di ujian nasional, tapi ya sudahlah.
Udah sok-sokan perpisahan sama jas lab waktu ujian praktik, hahhaha.
Mungkin memang ini yang terbaik, :)
Dari semua jurusan IPA yang ada, aku cuma bisa pilih tekling.
Nggak ngerti kenapa, mungkin karena passionku emang (masih) dilingkungan.
Masih ada project-project yang belum kuselesaikan, semoga aja bisa terlaksana, aamiin o:)
Tentang menjadi jurnalis atau duta besar, itu udah aku simpan dalam hati.
Bukan dilupakan, hanya disingkirkan :)
Senggaknya aku udah berusaha mewujudkan cita-cita itu.
Sekali ditolak undangan di UGM, yang kedua kalinya nggak lulus SIMAK UI.
Its enough :)
Sekarang aku berusaha realistis, bukan idealis lagi.
Aku udah punya fokus lain sekarang.
Lagipula, (tetap) tinggal di Semarang juga menyenangkan.
Oh iya, di Undip aku jadi perwakilan maba buat Penerimaan Mahasiswa Baru lho...
Walaupun awalnya kegagalan modus -.-
But, so far so good lah :)
Disini ketemu temen-temen maba yang seru, kakak-kakak pelatihnya dari menwa juga baik :)
Dan yang terpenting adalah,
aku nggak perlu jauh dari Mama :")
Ini yang bikin aku legawa (lega kalo kata orang jawa)

Terkadang kita harus merelakan sesuatu yang baik untuk mendapatkan yang (mungkin) lebih baik...

Aku percaya, nggak ada yang sia-sia selama kita mau berusaha...
:)

Menatap lembayung di langit Balidan kusadari betapa berharga kenanganmuDi kala jiwaku tak terbatasbebas berandai memulang waktu
Hingga masih bisa kuraih dirimusosok yang mengisi kehampaan kalbukuBilakah diriku berucap maafmasa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmuoh cinta
Teman yang terhanyut arus waktumekar mendewasamasih kusimpan suara tawa kitakembalilah sahabat lawaskusemarakkan keheningan lubuk
Hingga masih bisa kurangkul kaliansosok yang mengaliri cawan hidupkuBilakah kita menangis bersamategar melawan tempaan semangatmu ituoh jingga
Hingga masih bisa kujangkau cahayasenyum yang menyalakan hasrat dirikuBilakah kuhentikan pasir waktutak terbangun dari khayal keajaiban inioh mimpi
Andai ada satu caratuk kembali menatap agung surya-MuLembayung Bali
lirik dari:kapanlagi.com

Ikhlas, mudah diucapkan, sulit dilakukan...
Yaah, terkadang jika sesuatu berjalan tidak sesuai kemauan kita,
hanya bisa direlakan dengan keikhlasan :')
Pada akhirnya, hanya ikhlaslah yang dapat menolong kita untuk "move on".
Move on dari keterpurukkan, move on dari penyesalan, dan move on dari belenggu ambisi diri kita sendiri.

Cuma satu yang aku belum tahu.
Bagaimana belajar untuk ikhlas dengan ikhlas? :)
haha, beribet ya?
Intinya, belajar untuk "sadar" mengikhlaskan sesuatu itulah yang lebih sulit.

Sebenarnya ikhlas adalah persoalan waktu.
Pernah mendengar kalimat ini:
"Waktu yang akan menyembuhkan segalanya."
Memang benar, toh akhirnya waktu juga yang membuat kita melupakan sesuatu yang kurang menyenangkan.
Tapi, apakah melupakan berarti mengikhlaskan?
Belum tentu.
Dan disitulah permasalahan yang sesungguhnya.

Waktu mungkin membantu kita untuk lupa,
tapi pada akhirnya diri kita sendirilah yang harus melakukannya.
Waktu hanyalah dimensi yang diciptakan Allah untuk selalu berputar dan berubah.
Kitalah yang berada didalamnya.
Mungkin kita ikut berputar bersamanya, tapi kitalah yang mengubahnya.

Perubahan yang lebih baik untuk diri sendiri hanya dapat dilakukan,
apabila kita telah mengikhlaskan sesuatu yang mungkin memang bukan atau belum untuk kita.

Selalu percaya bahwa Tuhan mempunyai rencana indah untuk kita :')
Mungkin belum saat ini, tapi yakinlah semua akan indah pada waktunya...
Dan selama menunggu itu terjadi,
tetaplah berusaha dan yakin pada diri sendiri,
bahwa engkau bisa membuat perubahan yag baik untuk dirimu dan orang sekitarmu :)
Insya Allah, Aamiin...