By Luthfia Syahnaz - 16.48

Melihatmu dari jarak sedekat itu adalah hal yang selalu kunantikan.
Membayangkanmu ada disini adalah hal yang selalu kuharapkan.
Dulu terasa dekat dengan berjarak seribu kilometer.
Namun seketika hanya berjarak satu meter bagai terpisah jurang membentang.
Jarak ini memang hanya satuan panjang.
Kita sendirilah yang telah menciptakan jarak yang sebenarnya.
Mungkin benar inilah saatnya pergi dan melupakan semuanya.
Di satu sisi aku hanya ingin kejelasan semua hal.
Begitu banyak pertanyaan dalam batinku yang ingin kutahu jawabnya.
Di sisi lain, aku tidak siap mengetahui semua yang sebenarnya terjadi.
Dan ingin membiarkan semuanya berlalu.
Seperti sedia kala.
Kembali ke keadaan semula layaknya inersia.
Kau tahu seberapa tinggi bendungan yang kubangun untuk menahan luapan perasaan ini?
Aku hanya tidak ingin ia mengalir lagi seperti dulu.
Aku sangat takut bendungan itu jebol saat bertemu denganmu dan membicarakan semuanya.
Walaupun kutahu selamanya akan tersiksa dengan perasaan ini.
Namun aku memilih untuk menahan sesuatu yang tidak semestinya.
Aku tak akan membiarkan ia mengalir lagi.
Aku sangat takut ia mengalir ke muara dosa.
Sekuat mungkin aku akan menahannya.
Hingga suatu saat nanti ada yang benar-benar membuatkan sungai untukku.
Tempat perasaanku mengalir sesuai ketentuan-Nya.
Dan bermuara ke surga.

Masih di Semarang,
6 Mei 2018

  • Share:

You Might Also Like

0 comments