RUMAH IMPIAN KELUARGA MUDA DI PERKOTAAN
“Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana
yang paling indah adalah keluarga
Puisi
yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara
tiada tara adalah keluarga”
Masih
ingatkah dengan cuplikan lagu berjudul Harta Berharga yang menjadi OST Keluarga
Cemara tersebut? Ya, sinetron keluarga yang menjadi tontonan dari tahun 1996
hingga 2005 ini sarat pelajaran tentang keluarga. Anak-anak yang semasa kecilnya
menonton sinetron tersebut, bisa jadi saat ini sudah memasuki fase membangun
keluarga sendiri.
Menurut
Duvall (1962) dalam Siregar (2017), keluarga muda merupakan tahap awal dari 8
(delapan) tahapan perkembangan kehidupan keluarga yaitu: 1) Pasangan baru menikah
tanpa anak; 2) Keluarga dengan anak bayi; 3) Keluarga dengan anak usia
pra-sekolah; 4) Keluarga dengan anak usia sekolah; 5) Keluarga dengan anak usia
remaja; 6) Keluarga yang melepaskan anak pertama hingga terakhir meninggalkan rumah;
7) Pasangan orang tua setengah baya hidup berdua hingga berhenti bekerja; dan
8) Pasangan orang tua manula.
Di
dalam fase perkembangan kehidupan keluarga tersebut, tempat tinggal atau rumah
menjadi kebutuhan dasar yang seyogyanya menyesuaikan tahapan perkembangan
keluarga. Namun, terdapat gap yang
cukup besar antara kebutuhan perumahan dengan ketersediaan lahan terutama di
kota-kota besar.
Selain
keterbatasan lahan, tingginya harga beli tanah dan rumah serta penghasilan
keluarga muda yang umumnya belum stabil, membuat keluarga muda kesulitan untuk memiliki
rumah. Oleh sebab itu, hunian vertikal seperti rumah susun atau apartemen sewa
sederhana menjadi pilihan yang sesuai bagi keluarga muda agar mendapatkan akses
hunian layak dan aman.
Konsep
rumah susun modern yang ramah lingkungan dapat dirancang untuk memenuhi kebutuhan
tempat tinggal keluarga muda dengan mengedepankan architectural behaviour and
eco-living. Rusun didesain memiliki rooftop
garden dilengkapi vertical farming
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pengolaan limbah cair menggunakan IPAL
komunal, manajemen pengelolaan sampah 3R, ruang bersama untuk bersosialisasi, pengadaan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang cukup, serta konservasi air dan energi dengan
pembuatan sumur resapan dan pemanfaatan air hujan serta sel surya yang membuat
rumah susun ini selain nyaman untuk ditinggali juga memiliki konsep
keberlanjutan.
Konsep
pembangunan rumah susun dengan Transit Oriented
Development (TOD) dimana rumah susun terintegrasi dengan transportasi umum
juga sangat penting diperhatikan mengingat keluarga muda memerlukan mobilitas
yang tinggi. Penerapan konsep TOD juga dapat menjadi solusi untuk mengurangi
kemacetan di kota besar.
Saat
ini, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
berkomitmen untuk mengatasi masalah backlog
perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan menyiapkan
3 (tiga) program unggulan yaitu Program Pembangunan Perumahan Berbasis
Komunitas, Pembangunan Perumahan Skala Besar yang terintegrasi dengan Program Kota
Tanpa Kumuh (Kotaku), dan penyempurnaan skema perumahan untuk ASN/TNI/Polri dan
generasi milenial.
Adapun
Direktorat Jenderal Perumahan dibawah Kementerian PUPR telah mengalokasikan
dana pembangunan perumahan sebesar Rp8,48 Triliun pada 2020 untuk mencapai
target penyediaan perumahan, diantaranya adalah pembangunan 2.000 unit rumah
khusus (Rp0,47 Triliun), pembangunan 4.864 unit rumah susun (Rp3,14 Triliun), pembangunan
22.500 unit Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) perumahan (Rp0,20 Triliun) dan
pembangunan 181.365 unit rumah swadaya yang terdiri dari peningkatan kualitas
rumah masyarakat sebanyak 166.000 unit dan pembangunan rumah baru masyarakat
penerima bantuan bedah rumah sebanyak 15.365 unit (Rp4,36 Triliun). Selain itu,
untuk kegiatan pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan dukungan manajemen dialokasikan
sebesar Rp0,31 Triliun.
Sumber:
Kementerian
PUPR. Kementerian
PUPR Siapkan Tiga Program Unggulan Atasi Backlog Perumahan. Diakses pada 12
Agustus 2020. Dalam https://www.pu.go.id/berita/view/17816/kementerian-pupr-siapkan-tiga-program-unggulan-atasi-backlog-perumahan.
Kementerian
PUPR. Rapat Kerja Kementerian PUPR dengan
DPD RI Ini Target Program Perumahan Kementerian PUPR Lima Tahun Ke Depan.
Diakses pada 12 Agustus 2020. Dalam https://www.pu.go.id/berita/view/17986/rapat-kerja-kementerian-pupr-dengan-dpd-ri-ini-target-program-perumahan-kementerian-pupr-lima-tahun-ke-depan.
Siregar,
Mohammad Jehansyah. 2017. Perumahan
Keluarga Muda Perkotaan: Kajian dan Perumusan Model Arsitektur. Aspirasi: Jurnal Masalah-masalah Sosial Vol.
8 No. 2, hal. 179-193.
0 comments