Hai blogger, kali ini ingin berbagi info beasiswa dari DataPrint.
Siapa sih yang nggak kenal dataprint?
Yups, merk tinta favorit pelajar ini memberikan beasiswa kepada para pelajar baik SMP, SMA maupun mahasiswa...
Saat ini masih terbuka kesempatan untuk pendaftaran periode kedua yaitu:
Pendaftaran periode 2 : 1 Juli – 31 Desember 2014
Pengumuman : 12 Januari 2015
Untuk keterangan lebih lanjut silahkan cek website beasiswa DataPrint disini:
www.beasiswadataprint.com
atau website DataPrint di:
www.dataprint.co.id
So, what are you waiting for guys?
Buruan daftar...
:)
Kenapa dunia ini selalu berorientasi terhadap 'penampilan'?
Mungkin aku memang orang yang lebih menghargai isi daripada cover sebuah buku, tapi aku juga sadar bahwa tidak jarang aku mau membaca isi buku itu karena cover yang bagus juga...
Yah, cara kerja dunia tidak akan berubah meski kau menginginkannya, dan selama sistem itu ada akan berlaku hukum kekekalan yang menyertainya...
Hm, aku menulis ini bukan karena tanpa alasan.
Jelas aku merasa terusik dengan 'penampilan', atau baru saja sadar dari tidur panjang tanpa memerhatikan penampilan.
Aku bukan orang yang mau berubah demi orang lain, satu-satunya alasan aku mau melakukan itu hanya karena tuntutan profesi atau pribadi.
Hssh, aku pikir aku bisa lebih terbuka untuk menuliskannya, tapi ternyata tidak.
Aku sama sekali tidak mau membahasnya secara frontal, bahkan di dalam blog pribadiku sendiri.
Intinya ada beberapa hal yang dianggap orang lain lebih penting dibandingkan dengan hal lainnya.
Jujur, aku memang bukan orang yang terlalu memerhatikan penampilan.
Namun bukan berarti aku tidak menyukai keindahan.
Tentu saja aku memunyai jiwa seni dalam diriku, aku suka lukisan, detail arsitektur, dan lainnya.
Aku suka bangunan yang indah, gambar yang bagus, gaun yang anggun, sepatu yang cantik...
Tapi untuk penampilan diriku sendiri yah inilah aku..
Berkacamata, muka kecil, rambut tipis, letek -.-
Maaf selama ini aku tidak pernah menyadari penampilanku ini memalukan untukmu...
Dari dulu aku selalu gerah dengan perintah "potong rambut", bahkan dulu aku sempat ilfeel pergi ke salon walaupun hanya untuk mengantarkan kakak creambath karena ujung-ujungnya pasti rambutkulah yang dipangkas pendek.
Apalagi sewaktu mendekati hari perlombaan baris-berbaris atau upacara hari besar dulu ketika SMA, pergi ke salon beramai-ramai sepasukan bagaikan domba digiring ke pemangkasan wool.
huhu,
Punya rambut terlampau tipis ini salahku?
Hahaha aku jadi teringat kekonyolan salah satu seniorku di paski dulu, kalau rambutku sedikit ini gara-gara dulu waktu pembagian rambut aku terlambat datang jadi hanya kebagian sedikit -_-
Percayalah, dengan rambut pendek seperti dulu waktu paski tidak lebih baik dari penampilanku saat ini, aku trauma punya rambut pendek nan tipis dan kehujanan t.t
Ah sudahlah, aku bahkan tidak tahu lagi apa yang kubicarakan...
Aku bukan ingin mengeluh, tidak sama sekali.
Aku mau berubah kok, tapi belum waktunya.
P'Nam belum menemukan P'Shone.
Bercanda deng :D
Aku bahkan tidak peduli dengan hal seperti itu, bukannya naif tapi aku hanya sedang dalam fokus lain saja, dimana fokusku ini benar-benar penting bagiku saat ini dan akan sangat penting untuk kehidupanku selanjutnya...
Percayalah, semua akan indah pada waktunya :")
Mungkin aku memang orang yang lebih menghargai isi daripada cover sebuah buku, tapi aku juga sadar bahwa tidak jarang aku mau membaca isi buku itu karena cover yang bagus juga...
Yah, cara kerja dunia tidak akan berubah meski kau menginginkannya, dan selama sistem itu ada akan berlaku hukum kekekalan yang menyertainya...
Hm, aku menulis ini bukan karena tanpa alasan.
Jelas aku merasa terusik dengan 'penampilan', atau baru saja sadar dari tidur panjang tanpa memerhatikan penampilan.
Aku bukan orang yang mau berubah demi orang lain, satu-satunya alasan aku mau melakukan itu hanya karena tuntutan profesi atau pribadi.
Hssh, aku pikir aku bisa lebih terbuka untuk menuliskannya, tapi ternyata tidak.
Aku sama sekali tidak mau membahasnya secara frontal, bahkan di dalam blog pribadiku sendiri.
Intinya ada beberapa hal yang dianggap orang lain lebih penting dibandingkan dengan hal lainnya.
Jujur, aku memang bukan orang yang terlalu memerhatikan penampilan.
Namun bukan berarti aku tidak menyukai keindahan.
Tentu saja aku memunyai jiwa seni dalam diriku, aku suka lukisan, detail arsitektur, dan lainnya.
Aku suka bangunan yang indah, gambar yang bagus, gaun yang anggun, sepatu yang cantik...
Tapi untuk penampilan diriku sendiri yah inilah aku..
Berkacamata, muka kecil, rambut tipis, letek -.-
Maaf selama ini aku tidak pernah menyadari penampilanku ini memalukan untukmu...
Dari dulu aku selalu gerah dengan perintah "potong rambut", bahkan dulu aku sempat ilfeel pergi ke salon walaupun hanya untuk mengantarkan kakak creambath karena ujung-ujungnya pasti rambutkulah yang dipangkas pendek.
Apalagi sewaktu mendekati hari perlombaan baris-berbaris atau upacara hari besar dulu ketika SMA, pergi ke salon beramai-ramai sepasukan bagaikan domba digiring ke pemangkasan wool.
huhu,
Punya rambut terlampau tipis ini salahku?
Hahaha aku jadi teringat kekonyolan salah satu seniorku di paski dulu, kalau rambutku sedikit ini gara-gara dulu waktu pembagian rambut aku terlambat datang jadi hanya kebagian sedikit -_-
Percayalah, dengan rambut pendek seperti dulu waktu paski tidak lebih baik dari penampilanku saat ini, aku trauma punya rambut pendek nan tipis dan kehujanan t.t
Ah sudahlah, aku bahkan tidak tahu lagi apa yang kubicarakan...
Aku bukan ingin mengeluh, tidak sama sekali.
Aku mau berubah kok, tapi belum waktunya.
P'Nam belum menemukan P'Shone.
Bercanda deng :D
Aku bahkan tidak peduli dengan hal seperti itu, bukannya naif tapi aku hanya sedang dalam fokus lain saja, dimana fokusku ini benar-benar penting bagiku saat ini dan akan sangat penting untuk kehidupanku selanjutnya...
Percayalah, semua akan indah pada waktunya :")
Hari ini Minggu, 17 Agustus 2014,
yups, Hari Kemerdekaan Negara Indonesiaku Tercinta :')
69 tahun sudah lamanya sejak Proklamasi Kemerdekaan NKRI dikumandangkan di seantero negeri.
Indonesia bertambah tua, namun selalu memesona :"
Lahir di negara ini merupakan salah satu berkah yang diberikan Allah kepadaku...
Semoga Allah selalu memberkahi negaraku tercinta ini , aamiin :)
Indonesia.
Entah mengapa aku begitu mencintainya,
tanahnya, lautnya, hujannya, langitnya...
Perlahan aku mulai mencoba memahami negeri ini,
negeri bak mozaik raksasa yang masing-masing bagiannya menyimpan peran.
Jika salah satu bagian hilang, apalah arti kesatuan?
Dan aku berharap, akan menjadi bagian yang selalu melengkapinya...
Aku hanya ingin menjadikan Indonesia seperti Kerajaan Awan di Film Doraemon.
Ya, hanya itu.
Merdeka.
Satu kata yang membebaskan kita.
Bebas seutuhnya? Bisa jadi.
Perjuangan yang memberikan kita kebebasan.
Kadang kita sendiri yang menentukan kebebasan seperti apa yang kita inginkan.
Kebebasan membuat kita dihadapkan dengan pilihan yang mengakibatkkan dua kemungkinan, baik dan buruk.
Kitalah yang menentukan nasib kita sendiri selain kekuatan maha Sang Kuasa.
Jadi, tetaplah dalam perjuangan, karena kebebasan hanyalah gerbang menentukan pilihan, kita sendiri yang membuatnya baik atau bahkan buruk.
yups, Hari Kemerdekaan Negara Indonesiaku Tercinta :')
69 tahun sudah lamanya sejak Proklamasi Kemerdekaan NKRI dikumandangkan di seantero negeri.
Indonesia bertambah tua, namun selalu memesona :"
Lahir di negara ini merupakan salah satu berkah yang diberikan Allah kepadaku...
Semoga Allah selalu memberkahi negaraku tercinta ini , aamiin :)
Indonesia.
Entah mengapa aku begitu mencintainya,
tanahnya, lautnya, hujannya, langitnya...
Perlahan aku mulai mencoba memahami negeri ini,
negeri bak mozaik raksasa yang masing-masing bagiannya menyimpan peran.
Jika salah satu bagian hilang, apalah arti kesatuan?
Dan aku berharap, akan menjadi bagian yang selalu melengkapinya...
Aku hanya ingin menjadikan Indonesia seperti Kerajaan Awan di Film Doraemon.
Ya, hanya itu.
Merdeka.
Satu kata yang membebaskan kita.
Bebas seutuhnya? Bisa jadi.
Perjuangan yang memberikan kita kebebasan.
Kadang kita sendiri yang menentukan kebebasan seperti apa yang kita inginkan.
Kebebasan membuat kita dihadapkan dengan pilihan yang mengakibatkkan dua kemungkinan, baik dan buruk.
Kitalah yang menentukan nasib kita sendiri selain kekuatan maha Sang Kuasa.
Jadi, tetaplah dalam perjuangan, karena kebebasan hanyalah gerbang menentukan pilihan, kita sendiri yang membuatnya baik atau bahkan buruk.
Heyhey, udah lama juga ga posting apa-apa di blog.
Semua itu karena tak lain dan tak bukan adalah masalah kesibukan, *soksibuk
Yap, seumur hidup baru kali ini aku dihadapin sama tugas-tugas seabreg yang bener-bener gabisa ditinggalin.
Sampe tidur ga tenang, makan ga enak, apalagi kuliah ._.
Sering banget aku ninggalin kuliah buat ngerjain tubes (tugas besar.red)
bego? emangpakebanget
logikanya, sama aja ninggalin kuliah buat ngerjain tugas kuliah.
benar-benar dalam kesesatan yang nyata -.-
tapi mau gimana lagi, dengan kapasitasku yang lemot ini ditambah keterbatasan kemampuanku dalam melakukan multitasking, rasa-rasanya TA (titip absen.red) lumrah untuk kulakukan.
Alhamdulillahnya semua penyiksaan ini sudah berakhir (untukwaktuini)
yaah, aku bersyukur aja tubes ga sampe ganggu puasaku.
bener-bener ga rela kalo ikhlasin terawih atau ga tidur sampe sahur buat ngerjain tubes.
Btw tentang ramadhan, perhatianku bener-bener tercurah dengan hastags ini #PrayForGaza
Gimana tidak?
Disaat jutaan umat muslim khusyuk beribadah, dengan kejinya Israel malah melakukan penyerangan.
Innalillah.
Tapi aku jadi mikir, masalahku ga ada artinya dibanding permasalahan saudara muslimku di Palestina.
Rasanya ga pantes aku mengeluh tentang kuliah ga jelas, UAS susah, dll disaat aku masih diberi kenikmatan oleh Allah berupa kedaulatan negaraku, kedamaian hidupku, kebebasan bersuaraku, tanpa ada intervensi asing atau pihak manapun yang mengekang kemerdekaanku.
Cuma masalah tugas besar yang buat aku ga tidur berminggu-minggu dan nangis batin tiap malam, menyesali 'kesesatan'ku berada di jurusan ini, itu semua ga ada apa-apanya dibandingkan apa yang dihadapin adek-adek lucu, cantik, ganteng yang aku lihat di tv pada nangis :(
Alhamdulillah, aku masih bisa merasakan ramadhan di tahun ini, bisa berpuasa, tarawih, tadarus, tanpa ada dentuman bom ataupun kerusuhan disekitarku.
Tapi aku benar-benar malu kalau aku tidak memanfaatkan momentum ini dengan baik, aku malu kalo ibadahku tidak maksimal.
Saudara-saudaraku di Palestina dengan keadaan sedemikian rupa tetap dan selalu mengutamakan ibadah.
Sedangkan aku? belum benar-benar khusyuk menjalaninya.
Waktu lihat ketidakberdayaan PBB menangani ini, jadi gemas juga sih.
Semua manusia berhati nurani pasti tahu ini ketidakadilan, tapi mengapa masih terus dibiarkan?
Jujur, aku masih ingin jadi diplomat atau duta besar kenegaraan, pengen banget bisa berdiplomasi untuk membantu Palestina. Tapi apa daya sekarang teknik duniaku #PrayForHI :'(
Aku cukup senang dengan sikap Indonesia yang membela Palestina, bahkan menolak kerjasama dengan Israel dan mendukung kedaulatan Palestina sebagai sebuah negara.
Rasanya bangga menjadi Indonesian.
Sebenarnya itu saja belum cukup, tapi setidaknya membantu.
Dan aku disini, meskipun gabisa bantu diplomasi sepertiygkuinginkan, aku tetep doa buat adek-adek lucu disana biar gajadi korban lagi :"
Aamiin Ya Allah.
Semua itu karena tak lain dan tak bukan adalah masalah kesibukan, *soksibuk
Yap, seumur hidup baru kali ini aku dihadapin sama tugas-tugas seabreg yang bener-bener gabisa ditinggalin.
Sampe tidur ga tenang, makan ga enak, apalagi kuliah ._.
Sering banget aku ninggalin kuliah buat ngerjain tubes (tugas besar.red)
bego? emangpakebanget
logikanya, sama aja ninggalin kuliah buat ngerjain tugas kuliah.
benar-benar dalam kesesatan yang nyata -.-
tapi mau gimana lagi, dengan kapasitasku yang lemot ini ditambah keterbatasan kemampuanku dalam melakukan multitasking, rasa-rasanya TA (titip absen.red) lumrah untuk kulakukan.
Alhamdulillahnya semua penyiksaan ini sudah berakhir (untukwaktuini)
yaah, aku bersyukur aja tubes ga sampe ganggu puasaku.
bener-bener ga rela kalo ikhlasin terawih atau ga tidur sampe sahur buat ngerjain tubes.
Btw tentang ramadhan, perhatianku bener-bener tercurah dengan hastags ini #PrayForGaza
Gimana tidak?
Disaat jutaan umat muslim khusyuk beribadah, dengan kejinya Israel malah melakukan penyerangan.
Innalillah.
Tapi aku jadi mikir, masalahku ga ada artinya dibanding permasalahan saudara muslimku di Palestina.
Rasanya ga pantes aku mengeluh tentang kuliah ga jelas, UAS susah, dll disaat aku masih diberi kenikmatan oleh Allah berupa kedaulatan negaraku, kedamaian hidupku, kebebasan bersuaraku, tanpa ada intervensi asing atau pihak manapun yang mengekang kemerdekaanku.
Cuma masalah tugas besar yang buat aku ga tidur berminggu-minggu dan nangis batin tiap malam, menyesali 'kesesatan'ku berada di jurusan ini, itu semua ga ada apa-apanya dibandingkan apa yang dihadapin adek-adek lucu, cantik, ganteng yang aku lihat di tv pada nangis :(
Alhamdulillah, aku masih bisa merasakan ramadhan di tahun ini, bisa berpuasa, tarawih, tadarus, tanpa ada dentuman bom ataupun kerusuhan disekitarku.
Tapi aku benar-benar malu kalau aku tidak memanfaatkan momentum ini dengan baik, aku malu kalo ibadahku tidak maksimal.
Saudara-saudaraku di Palestina dengan keadaan sedemikian rupa tetap dan selalu mengutamakan ibadah.
Sedangkan aku? belum benar-benar khusyuk menjalaninya.
Waktu lihat ketidakberdayaan PBB menangani ini, jadi gemas juga sih.
Semua manusia berhati nurani pasti tahu ini ketidakadilan, tapi mengapa masih terus dibiarkan?
Jujur, aku masih ingin jadi diplomat atau duta besar kenegaraan, pengen banget bisa berdiplomasi untuk membantu Palestina. Tapi apa daya sekarang teknik duniaku #PrayForHI :'(
Aku cukup senang dengan sikap Indonesia yang membela Palestina, bahkan menolak kerjasama dengan Israel dan mendukung kedaulatan Palestina sebagai sebuah negara.
Rasanya bangga menjadi Indonesian.
Sebenarnya itu saja belum cukup, tapi setidaknya membantu.
Dan aku disini, meskipun gabisa bantu diplomasi sepertiygkuinginkan, aku tetep doa buat adek-adek lucu disana biar gajadi korban lagi :"
Aamiin Ya Allah.
Alhamdulillah kita masih dipertemukan oleh Allah di tahun ini :')
Well, semoga lebih dewasa di umur 19 tahun ini, udah bukan anak kecil lagi.
Tanggung jawabnya, jangan lalai kayak kemarin lagi, be a highly effective person :))
Aamiin.
Menurutku, sebenernya nothing special sih ulang tahun itu.
Tapi setidaknya dalam sekali setahun (selain lebaran dan tahun baru)
kita bisa introspeksi diri, lebih dalam lagi.
Senggaknya bisa buat parameter,
berapa tahun-kah aku diberikan nikmat kehidupan?
apasajakah yang udah aku lakuin selama itu?
berapa banyak kah syukur ku?
berapa sering kah keluh ku?
akankah aku bisa menjadi lebih baik lagi?
apa yang harus dan akan kulakukan untuk perubahanku?
cukup deh._.
Jujur, aku juga belum buat apa-apa untuk itu,
bukannya ga mikirin, tapi beneran ga ada waktu buat kayak gitu lagi.
Sekarang cuma aksi, aksi, dan aksi.
Terlalu padat rutinitas harian yang menyebabkan terlalu cepat pula dinamika kehidupan yang kualami.
Jujur, satu-satunya hal yang kutakuti dari pergerakan cepat itu adalah aku takut "lupa".
lupa untuk apa semua ini, entahlah~
tapi yang pasti aku harus bersahabat dengan perubahan :)
Okay, hopefully I'll be better person :')
Malam ini aku benar-benar tidak mengerti mana yang harus didahulukan,
sekarang aku sadar salah satu kelemahanku, yaitu tidak bisa menentukan skala prioritas._.
Seringkali aku berpikir untuk melakukan fragmentasi ketika dihadapkan dengan hal seperti ini.
Haha, berfragmentasi? Yap, cara bereproduksi aseksual makhluk hidup tingkat rendah dengan membelah diri menjadi fragmen-fragmen yang kemudian tumbuh menjadi individu baru.
Kadang aku tak benar-benar tahu apa yang ingin kulakukan, aku hanya mencoba melakukan apa yang seharusnya kulakukan -.-
Setidaknya aku perlu memberikan sebuah 'pembuktian' terlebih dahulu sebelum mengikuti kesenanganku.
sekarang aku sadar salah satu kelemahanku, yaitu tidak bisa menentukan skala prioritas._.
Seringkali aku berpikir untuk melakukan fragmentasi ketika dihadapkan dengan hal seperti ini.
Haha, berfragmentasi? Yap, cara bereproduksi aseksual makhluk hidup tingkat rendah dengan membelah diri menjadi fragmen-fragmen yang kemudian tumbuh menjadi individu baru.
Kadang aku tak benar-benar tahu apa yang ingin kulakukan, aku hanya mencoba melakukan apa yang seharusnya kulakukan -.-
Setidaknya aku perlu memberikan sebuah 'pembuktian' terlebih dahulu sebelum mengikuti kesenanganku.
Apa yang aku lakukan?
Ini kesalahan.
Ga seharusnya aku bersikap seperti ini.
Ga seharusnya juga jalan pikiranku seperti anak kecil.
Padahal aku udah janji sama diriku sendiri ga bakal posting keluhan.
Astaghfirullah ._.
Mungkin aku cuma bosen aja kali yaa,
belum nemuin sesuatu yang menantang.
Belum apa-apa kok udah nyerah?
Ga, aku pasti bisa lakuin apa yang aku inginkan.
Aku hanya butuh percaya sama diri sendiri.
Yap. Bismillah :')
Pernah ga sih kalian ngerasa ga nyaman sama semuanya?
Ya sama diri sendiri, rutinitas sehari-hari, sama hidup kalian sendiri.
Kalo iya, berarti kita sama.
Atau cuma aku yang jadi orang kufur nikmat dalam hidup ini?
Entahlah, aku tahu ada kesalahan pada diriku.
Ralat, bukan diriku yang salah, tapi aku.
Ya, hanya aku. Aku dan pemikiranku.
Dan kalo udah kayak gini, aku cuma pengen pulang.
Bahkan disaat aku tahu belum waktunya pulang atau bukan seharusnya.
Aku hanya membutuhkan tempat yang nyaman ketika aku tidak nyaman dengan diriku sendiri.
Entah sejak kapan aku merasakan ini.
Tapi yang jelas sekarang aku tahu satu hal lagi tentang diriku.
Bahwa aku bukan fia yang senyaman dulu.
Sama sekali bukan fia yang aku kenal dulu.
Kalo dibuat opsi penyangkalan, aku bisa bela diriku sendiri.
Bahwa aku menjadi seperti ini karena keadaan.
Ya, keadaan yang tak pernah berpihak kepadaku,
keadaan yang membuatku bermusuhan dengan kegagalan,
keadaan yang membuatku kehilangan tujuan,
dan keadaan yang pelan-pelan membunuh kotak tertawaku.
Tapi aku sadar bahwa hanya orang bodohlah yang menyalahkan keadaan.
Atau sekarang akulah orang bodoh itu?
Entahlah, aku hanya tidak tahu harus berbuat apa untuk menolong diriku sendiri.
Sekarang yang aku lakukan justru menyiksa diri sendiri.
Dan mungkin orang-orang baik disekitarku.
Kenapa sih ga ada yang berjalan sesuai keinganku?
Bukan cuma sekali, tapi berkali-kali :'(
Aku juga manusia biasa, yang punya mimpi dan cita-cita.
Aku ga suka kalo harus kayak gini.
Aku ga mau tersiksa batin kayak gini.
Benci banget yaa Allah :((
Kudu piye?
Ya sama diri sendiri, rutinitas sehari-hari, sama hidup kalian sendiri.
Kalo iya, berarti kita sama.
Atau cuma aku yang jadi orang kufur nikmat dalam hidup ini?
Entahlah, aku tahu ada kesalahan pada diriku.
Ralat, bukan diriku yang salah, tapi aku.
Ya, hanya aku. Aku dan pemikiranku.
Dan kalo udah kayak gini, aku cuma pengen pulang.
Bahkan disaat aku tahu belum waktunya pulang atau bukan seharusnya.
Aku hanya membutuhkan tempat yang nyaman ketika aku tidak nyaman dengan diriku sendiri.
Entah sejak kapan aku merasakan ini.
Tapi yang jelas sekarang aku tahu satu hal lagi tentang diriku.
Bahwa aku bukan fia yang senyaman dulu.
Sama sekali bukan fia yang aku kenal dulu.
Kalo dibuat opsi penyangkalan, aku bisa bela diriku sendiri.
Bahwa aku menjadi seperti ini karena keadaan.
Ya, keadaan yang tak pernah berpihak kepadaku,
keadaan yang membuatku bermusuhan dengan kegagalan,
keadaan yang membuatku kehilangan tujuan,
dan keadaan yang pelan-pelan membunuh kotak tertawaku.
Tapi aku sadar bahwa hanya orang bodohlah yang menyalahkan keadaan.
Atau sekarang akulah orang bodoh itu?
Entahlah, aku hanya tidak tahu harus berbuat apa untuk menolong diriku sendiri.
Sekarang yang aku lakukan justru menyiksa diri sendiri.
Dan mungkin orang-orang baik disekitarku.
Kenapa sih ga ada yang berjalan sesuai keinganku?
Bukan cuma sekali, tapi berkali-kali :'(
Aku juga manusia biasa, yang punya mimpi dan cita-cita.
Aku ga suka kalo harus kayak gini.
Aku ga mau tersiksa batin kayak gini.
Benci banget yaa Allah :((
Kudu piye?