Sabtu, 8 Juni 2013
Kulangkahkan kaki menuju perayaan akhir ini...
Bersama para sahabat tercinta menuju euforia...
Seluruh acara ini membawa kenangan syahdu,
dimana kami pernah bersatu dalam biru...
Durasi demi durasi perekam memori...
Meninggalkan jejak gambar berbicara...
Ada hal yang tak perlu dilihat mata, tapi cukup diketahui hati...
Ada perjumpaan ada pula perpisahan...
Mungkin memang ini perpisahan,
mengantar kami menuju polar yang berbeda...
Tapi tetap kami adalah satu,
Alste Nirwana 2013 :')
#GaneshaAward2013
Kulangkahkan kaki menuju perayaan akhir ini...
Bersama para sahabat tercinta menuju euforia...
Seluruh acara ini membawa kenangan syahdu,
dimana kami pernah bersatu dalam biru...
Durasi demi durasi perekam memori...
Meninggalkan jejak gambar berbicara...
Ada hal yang tak perlu dilihat mata, tapi cukup diketahui hati...
Ada perjumpaan ada pula perpisahan...
Mungkin memang ini perpisahan,
mengantar kami menuju polar yang berbeda...
Tapi tetap kami adalah satu,
Alste Nirwana 2013 :')
#GaneshaAward2013
Di titik ini aku menyadari
betapa kegoisan telah menguasai jiwaku
aku terlalu sibuk mengurus 'dunia'ku sendiri
yang sebenarnya baik-baik saja namun kuinginkan lebih dari terbaik
Di satu titik aku terpuruk
Menyadari ketidakpedulianku pada sekitar
Keluarga, sahabat, teman...
Melupakan dukungan yang mereka berikan,
Demi berusaha mencari prestisku sendiri
Satu titik balik ini
aku mulai mengikhlaskan semuanya
Bukan mimpiku yang kurelakan lenyap,
tapi egoisme, apatisme, dan pahamku sendiri fhiyaisme
Selama ini aku hanya berorientasi pada diriku sendiri
aku terlalu memikirkan diri sendiri
aku terjebak dalam obsesiku
Selama ini aku selalu mendapatkan apa yang aku mau, awalnya...
Namun kemudian aku tidak mendapatkan apa yang sangat kuinginkan dari kemauanku itu...
Selalu dan selalu saja fokusku teralihkan ke hal lain,
hanya demi apa, demi obsesi berbungkus mimpi...
Memang pada akhirnya aku mendapat kebahagiaanku,
tapi jauh di pikiranku, aku tidak puas di akhir
Bahkan aku tidak bisa menguasai diri saat hal itu terjadi
Di titik ini aku mengerti
bahwa aku tidak benar-benar mengerti diriku sendiri
Tadinya aku menganggap hanya aku, cuma aku yang mengenal Luthfia Syahnaz
Siapa aku? Apa cita-citaku? Mau apa aku?
Tapi nyatanya aku salah...
Justru aku yang nggak tahu.
Di satu titik dalam hidupku,
aku sadar betapa aku ingin semuanya berjalan seperti yang kumau
hingga diriku menghianatiku,
penghianatan menahun penuh alibi kesukaran
dan aku menyalahkan keadaan
Satu titik yang mengembalikanku
mungkin ke zona nyamanku lagi
atau ke lautan obsesi
Sampai pada titik ini
Aku menyadari jalan lebar dan lurus yang diberikan-Nya padaku
Memang jalan itu belum mulus,
tapi pabila kulalui dengan benar,
itulah karunia tertinggi dari-Nya :')
betapa kegoisan telah menguasai jiwaku
aku terlalu sibuk mengurus 'dunia'ku sendiri
yang sebenarnya baik-baik saja namun kuinginkan lebih dari terbaik
Di satu titik aku terpuruk
Menyadari ketidakpedulianku pada sekitar
Keluarga, sahabat, teman...
Melupakan dukungan yang mereka berikan,
Demi berusaha mencari prestisku sendiri
Satu titik balik ini
aku mulai mengikhlaskan semuanya
Bukan mimpiku yang kurelakan lenyap,
tapi egoisme, apatisme, dan pahamku sendiri fhiyaisme
Selama ini aku hanya berorientasi pada diriku sendiri
aku terlalu memikirkan diri sendiri
aku terjebak dalam obsesiku
Selama ini aku selalu mendapatkan apa yang aku mau, awalnya...
Namun kemudian aku tidak mendapatkan apa yang sangat kuinginkan dari kemauanku itu...
Selalu dan selalu saja fokusku teralihkan ke hal lain,
hanya demi apa, demi obsesi berbungkus mimpi...
Memang pada akhirnya aku mendapat kebahagiaanku,
tapi jauh di pikiranku, aku tidak puas di akhir
Bahkan aku tidak bisa menguasai diri saat hal itu terjadi
Di titik ini aku mengerti
bahwa aku tidak benar-benar mengerti diriku sendiri
Tadinya aku menganggap hanya aku, cuma aku yang mengenal Luthfia Syahnaz
Siapa aku? Apa cita-citaku? Mau apa aku?
Tapi nyatanya aku salah...
Justru aku yang nggak tahu.
Di satu titik dalam hidupku,
aku sadar betapa aku ingin semuanya berjalan seperti yang kumau
hingga diriku menghianatiku,
penghianatan menahun penuh alibi kesukaran
dan aku menyalahkan keadaan
Satu titik yang mengembalikanku
mungkin ke zona nyamanku lagi
atau ke lautan obsesi
Sampai pada titik ini
Aku menyadari jalan lebar dan lurus yang diberikan-Nya padaku
Memang jalan itu belum mulus,
tapi pabila kulalui dengan benar,
itulah karunia tertinggi dari-Nya :')